Thursday, November 29, 2007

Manusia Akar Gegerkan Dunia

Dede si ’Manusia Akar’ asal Cililin Bandung, Jawa Barat, mengundang perhatian dunia. Sebuah lembaga di AS dan Inggris dikabarkan berminat mengobati Dede di negara mereka. Dokter asal Amerika Serikat, Anthony Gaspari, mengatakan pihaknya berminat membawa Dede ke negerinya. Yang diperlukan hanya kemudahan perizinan seperti paspor, visa, dsb.

Namun Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan (Depkes), Lily Sriwahyuni Sulistiyowati, mengatakan Depkes takkan memberi izin kepada pihak manapun yang akan membawa Dede ke luar negeri. Pasalnya, penyakit Dede adalah spesimen penyakit yang memang perlu diteliti ahli kesehatan Indonesia.

Lily menegaskan, sebelum munculnya pemberitaan tentang Dede, ada sejumlah ahli medis asing yang ingin menemui Dede guna melakukan penelitian. Tapi pihak Depkes tidak memberikan izin. Menurut Lily secepatnya sebuah tim Litbang Depkes akan menemui Dede dan memeriksa darahnya. Lily mengatakan untuk mengetahui penyakit yang diderita Dede membutuhkan waktu dan langkah medis yang sungguh-sungguh. Saat ini yang dilakukan Depkes adalah mengumpulkan medical record Dede. Antara lain, kata Lily, Dede pernah menjalani perawatan di RS Hasan Sadikin, Bandung. Karena itu, Lily sedang mencari tahu penyebab sakitnya Dede, jenis darah, dan penyakit apa saja yang pernah diderita Dede.

Di tepi Saguling, Hanny Purwanto, pemilik Hanny Enterprise yang pernah membawa Dede ke panggung pertunjukkan di Bandung dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, mengaku heran karena mendadak banyak orang yang memperhatikan Dede. Padahal, ketika Dede dia tampilkan di panggung baik di TMII maupun di Gedung Dezon Bandung dalam acara Gempar yakni parade paranormal tak ada pengunjung yang menaruh perhatian kepada Dede. Paling-paling hanya meminta foto bareng.

Menurut Hanny, Dede tinggal di daerah Cililin, Bandung. Dari Rajamandala, Bandung, tempat tinggal Dede bisa dicapai dalam waktu satu jam. Dia tinggal di sebuah gubuk ditemani dua anaknya. Dede sudah tidak beristri karena sang istri meninggalkannya. Penyakit itu diderita Dede sejak belasan tahun lalu.

Di acara Gempar itu, kata Hanny, Dede bergabung dengan sembilan manusia langka lainnya yakni Brajakeling, Brajadenta, Brajapati, Jangkung, Genderuwo, Rosyid Monas, Nyi Jebleh, Trembilung, dan Dawala yang hadir bersama pawangnya, Nyi Dewi. Pengunjung Gempar saat itu dapat berfoto bersama bahkan bercakap-cakap dengan ke-10 manusia supralangka (istilah Hanny) dan membawa fotonya sebagai cinderamata.

Beberapa bulan setelah acara Gempar, sebuah televisi dari London yakni Fox menghubungi Hanny. Saat itu, Fox meminta izinnya untuk membuat film yang akan ditayangkan Discovery Channel terkait manusia-manusia supralangka ini. Saat ini, kata Hanny, Dede masih terikat kontrak dengan Fox dan kontrak itu berakhir Januari 2008. Ada enam episode yang harus dijalani Dede sesuai dengan kontraknya. Hanny mengaku kedekatannya dengan Dede berawal dari ketidaksengajaan. Sedangkan ide menampilkan Dede di panggung pertunjukan berawal dari sebuah pertemuan Hanny dengan teman-temannya. Di pertemuan itu, dia bercerita soal kehidupan orang-orang yang mengalami kelainan seperti Dede

Dengan niat mengembalikan semangat hidup, Hanny kemudian merancang acara di mana orang-orang seperti Dede dapat tampil dengan bangga di depan umum sebagai seorang entertainer. Pelan tapi pasti acara itu terwujud, hingga mereka bukan saja kembali percaya diri dan menerima keadaannya dengan ikhlas, tapi juga mampu menghasilkan uang untuk diri mereka sendiri sebagai seorang entertainer. Sumber: Warta Kota

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails